Sunday 18 February 2018

Teriakkan bahwa aku sipengecut.

bilang saja aku sipengcut, dengan sejuta angan.
hati si pria yang rapuh tak beralasan.
usang sudah, lupakan saja tatapan itu.
mata 11.45 yang selalu berujung perpisahan.
tak perlu lagi ku menunggu, tatapan itu bukan lagi bisa ku sentuh.

anganmu pun hancur di balik senyumnya.
bagaikan ilalang yang harus mati tanpa ada kenangan.
bagai daun yang gugur tanpa kerinduan.
tak ada lagi yang butuh akan anganmu.

anganmu pun hancur di balik gaun putih kebanggaannya.
bagaikan batu karang yang sepi tanpa ombak menghampiri.
bagai cangkang yang dibuang oleh siput si pemimpi.
tak ada lagi yang butuh akan anganmu.

mengapa engkau masih berdiri, sedangkan hati mu pun sudah mati.
si pengecut yang tak pernah tahu akan jawabannya hatinya.
letakkan saja kedua tanganmu tepat di depan matamu, agak tak pernah lagi kau berharap akan senyum itu.
tak ada lagi yang butuh akan perasaanmu.

jika gelap ini usai, sampaikan tiada lagi angan itu.
angan si pria berhati rapuh.

Jonek, 2018

Monday 16 January 2017

Untitled-1

Ingin kulukiskan sejuta harapan di atas kanvas, namun semua lukisan akan luntur dibilas hujan. Bahkan jika kutorehkan semuanya di gunung batu, lambat laun kan terkikis juga oleh lumut. Akan tetapi, jika engkau sudi, maka akan kutuliskan untukmu dalam hatiku. Maka, semoga ia abadi selamanya.

Sunday 15 January 2017

Crepuscolo Blu Scuro

Senja biru tua.

Perjalanan panjang 120 kilometer,
Jarak itu mungkin tidak begitu jauh lagi bagiku.
Suara bising bus juga sudah tidak asing lagi di telinga.
Getaran bus tua yang kian lama merusak tulang punggung ku pun harus ku rasakan.

Ya itu perjalanan ku, tah sampai kapan tetap begitu.

Tetapi sesampainya, dikala langit tak lagi berwarna.
Aku selalu di sambut dengan senyum yang penuh harapan.
Senyum yang mengurangi sakitnya tulang punggung ku.
Senyum yang mampu membuat ku tetap bertahan!
Ntah rasa apa yang kudapat dari senyum itu.
Tak bisa ku jelaskan.

Ingin rasanya kubawa serta senyum itu bersama ku.
Agar dapat memberi warna digelapnya perjalanan senja biru tua.

Jonek, 2016.

Sunday 18 December 2016

giovani che si amano

Apa lagi mau dikata?
Tak dapat kukendalikan.
Hatiku melompat-lompat kegirangan.
Menunggu kedatangannya saja aku gembira bukan main.
Bagaimana lagi nanti jika ia telah datang?
Aku bisa memandang wajahnya.
Aku bisa mendengar suaranya.
Aku bisa berbicara kepadanya.

Thursday 8 December 2016

il viaggio di amore

Berjalan di jalan ini
Jalan yang tiada menyisakan ragu
Aku dapat tegakkan kepala
Menatap ke depan
Tempat yang kutuju

Hujan yang deras
Panas yang terik
Tak menjadi masalah buatku
Karena aku hanya butuh untuk berjalan
Sedikit lagi
Dan sedikit lagi
Adapun jika masih jauh
Maka semua langkah akan menjadi berarti
Semoga bertemu
Sebentar lagi

Tuesday 22 November 2016

Rompo mi corazón

Pesonamu selalu begitu, 11.45.

Apa hati ini tak bisa menghindar, bila kualihkan pandangan itu.
Apa pandanganku tak akan risau,
Bila kululuh lantakkan seluruh perasaanku.
Apa perasaanku akan tetap sama, bila ku pecahkan hati itu.

Derasnya hujan kan mampu menghalangi pandanganku.
Kelamnya malam pun, bisa...
Mataku memang tak sekuat itu, tetapi perasaanku jangan kau ragu.

Hati ini tak dapat menghembuskan syahdunya irama cintaku.
Juga tak bisa mendengar suara hatimu.
lebih baik kututup pilu bagai ikan yang menangis sendu.

Itu memang takdirku, akan ku tenggelamkan semua pandangan itu.

Jonek, 2016

Thursday 17 November 2016

mantra di amore

Can't live without me? Oh, no. You're lying.
You're living enough to have time and be able to say worthless things like that.